Pemalsuan Terhebat Dalam Sejarah Dunia

Memiliki imajinasi dan kreatifitas yang tinggi, tindak selamanya memberikan dampak yang baik bagi orang lain. Kreatifitas memang ibaratnya seperti pisau yang bermata dua, tinggal bagaimana kita menggunakan kreatifitas tersebut dan menjadikannya manfaat bagi orang lain. Namun, apa jadinya bila seseorang yang dikaruniai bakat kreatifitas luar biasa tidak mampu menggunakannya untuk kebaikan, namun sebaliknya?

Inilah yang akan saya bahas dalam artikel ini. Sebuah penyalahgunaan kreatifitas yang berpengaruh hingga keseluruh dunia. Pemalsuan terhebat dalam sejarah peradaban manusia modern.

Pemalsuan Diary Jack the Ripper
Dunia sudah sangat familiar dengan nama ini. Lebih dari 120 tahun lalu, kota London digemparkan dengan rangakaian pembunuhan sadis yang dilakukan oleh seseorang tidak dikenal dan tidak pernah tertagkap hingga saat ini. Nama Jack The Ripper sendiri sebenarnya diberikan oleh media karena sang pembunuh selalu menyayat leher korbannya ketika beraksi.

Misteri tentang siapa sesungguhnya Jack The Ripper dan apa yang membuatnya melakukan aksi sadisnya tersebut ternyata tidak pernah terungkap oleh pihak berwajib.

Namun, dunia kemudian tersentak dengan munculnya seorang pria bernama Mike Barrett pada tahun 1992 yang menyatakan menemukan sebuah Diary yang ditulis oleh Jack The Ripper sendiri. Barrett mengaku bahwa diary tersebut ditinggalkan kepadanya oleh seorang temannya yang diakuinya sudah meninggal dan telah tersimpan lebih dari 100 tahun.

Kotan, penemuan buku harian ini menyedot perhatian publik yang luar biasa. Sebuah penerbit yang berencana menerbitkan buku ini pada tahun 1993 telah mendapatkan pesanan dari 200.000 orang. Buku ini diklaim akan menguak tabir misteri pembunuhan sadis yang dilakukan oleh The Ripper.

Karena respon masyarakat yang luar biasa, para ahli pun sepakat untuk menyelidiki keaslian buku harian tersebut. Dan hasilnya adalah 100% PALSU! Buku harian tersebut memang menggunakan kertas pada jaman Victoria dan 'disulap' sedemikian rupa sehingga tampilannya sangat meyakinkan publik.

Namun rupanya ada satu hal kecil yang fatal dilupakan oleh pemalsu. Gaya tulisan dan huruf yang digunakan dalam buku tersebut terlalu modern. Namun, karena banyaknya minat pembaca terhadap buku ini, maka penerbit kemudian memutuskan untuk tetap menerbitkan buku ini walaupun sudah diketahui bahwa buku itu PALSU.

Keluarga Pemalsu Benda Purbakala
Bulan November 2007, mungkin adalah bulan yang sial bagi pasangan George dan Olive Greenhalgh dari Bolton. Setelah lebih dari 17 tahun pasangan ini berhasil mengelabuhi pakar arkeologi dan pakar musium di seluruh dunia, pasangan ini tertangkap dan harus mengembalikan uang sebesar 600.000 USD.

Pasangan ini benar - benar memiliki kreatifitas yang luar biasa. Dengan hanya dibantu oleh seorang anaknya yang bernama Shaun, keluarga seniman ini telah berhasil memalsukan Patung - patung kuno dari Mesir, Lukisan dan juga perhiasan - perhiasan anglosaxtion.

Lebih hebatnya lagi, sang ayah George juga dapat memalsukan dokumen - doumen yang mendukung 'keaslian' dari 'penemuan' mereka ini. Selama 17 tahun, keluarga ini telah mengantongi keuntungan sebesar lebih dari 1.200.000 USD dari hasil pemalsuan yang mereka lakukan.

Terbongkarnya pemalsuan ini bukan karena buruknya hasil pemalsuan mereka, namun karena para peneliti dan ilmuwan merasa curiga dengan banyaknya koleksi benda - benda langka yang dimiliki oleh pasangan ini. Maka investigasi kemudian mengantarkan penegak hukum ke sebuah pondok kecil di tengah perkebunan milik pasangan ini yang selama ini mereka jadikan sebuah workshop untuk karya 'masterpiece' mereka.

Pasangan George dan Olive tidak menjalani hukuman penjara mengingat usia mereka yang telah mencapai 84 dan 83 tahun, namun sang anak harus mendekam selama 4 tahun dalam kurungan guna mempertanggung jawabkan perbuatannya.

Namun sepertinya, dengan bakat yang ia miliki Shaun tidak akan kesulitan selepas menjalani hukuman. Bakat seninya yang luar biasa mungkin dapat mengantarnya ke kehidupan dan masa depan yang cerah ketika dimanfaatkan seperti seharusnya.

Pemalsu Lukisan Terhebat
Adalah Tom Keating, pria asal London yang mengemparkan dunia dengan pengakuannya pada tahun 1970. Keating mengaku bahwa ia telah memalsukan lukisan lebih dari 2000 lukisan dari 100 seniman dengan gaya lukisan yang berbeda.

Keahlian Keating dalam meniru gaya pelukis terkenal, tidak lepas dari pekerjaannya yang sering memperbaiki lukisan - lukisan kuno yang telah rusak. Namun ternyata pekerjaan tersebut tidak memberikan nafah yang cukup bagi keluarganya, bahkan karena ketidakmampuan ekonominya itu, Keating yang juga sering mencari tambahan dengan menjadi pekerja bangunan itu sering dihina oleh lingkungannya.

Kondisi sosial ekonominya inilah yang kemudian membuat Keating untuk berontak dan 'memberi pelajaran' kepada lingkungan yang sering mencemooh dirinya. Keating juga berencana untuk membuka mata dunia tentang bagaimana sesungguhnya kemampuan orang yang sering mengklaim dirinya sebagai pakar seni.

Dengan talenta yang luar biasa inilah kemudian Keating mulai melukis. Gaya lukisan dari Degas, Renoir dan Constable sangat sukses ia palsukan. Para pengagum seni dan pakar - pakar musium yang terkenal dapat terkecoh dengan lukisan Tom ini.

Namun karena niat awalnya bukan untuk tujuan komersial, Tom selalu membubuhkan sebuah tanda bahwa lukisan itu adalah hasil karyanya. Ia menuliskan beberapa kalimat bernada kasar dalam setiap detail lukisannya yang hanya dapat dilihat dengan menggunakan sinar X-Ray.

Karena kehebatannya dalam gaya melukis inilah, pada tahun 1976 Tom Keating berhasil mendapatkan kepercayaan dari sebuah stasiun televisi yang memproduksi program dengan Keating sebagai pengasuhnya.

Pemalsuan Tulisan tangan Adolf Hitler
Siapa yang tidak mengenal Adolf Hitler? Penguasa Jerman yang bertanggung jawab atas tewasnya jutaan orang pada masa perang dunia ke II ini sangat terkenal dengan bercirikan kumisnya yang eksentrik itu.

Begitu terkenalnya Hitler, bahkan ada beberapa orang di dunia ini yang sangat mengenal dan mengikuti perjalanan hidup sang diktator ini. Kelompok ini selalu mengklaim bahwa mereka lah yang paling tau tentang kehidupan Hitler.

Namun ternyata, para fans Hitler ini dapat dikecoh dengan 'sukses' oleh seorang Konrad Kujau. Pada tahun 1983 sebuah majalah terbitan Jerman mengumumkan kepada publik bahwa telah ditemukan 50 buah buku catatan harian seorang Adolf Hitler. Buku harian yang ditulis tangan tersebut juga menunjukkan sisi baik dari seorang Hitler. Tidak tanggung - tanggung, para ahli sejarah dan penggemar Hitler pun dilibatkan dalam proses otentifikasi buku harian tersebut. Dan setelah meneliti dengan sekasama dan membandingkan dengan dokumen - dokumen lain yang mereka miliki yang berisi tulisan tangan Adolf Hitler, semua ahli dan fans Hitler menyatakan bahwa buku - buku tersebut adalah ASLI.

Kabarpun merebak dan membuat dunia sangat heboh atas ditemukannya buku harian ini. Namun agaknya masyarakat internasional dan penggemar Hitler kemudian menelan kekecewaan karena kemunculan seorang pria bernama Konrad Kujau yang menyatakan bahwa dirinya lah yang menulis buku - buku harian tersebut.

Kisah - kisah pemalsuan diatas merupakan salah satu sisi dari penyalahgunaan kreatifitas yang dimiliki seseorang. Mereka semua berbakat, mereka semua kreatif dan hanya mempunyai satu kesalahan 'kecil', yakni dimana mereka menggunakan kratifitas itu untuk mengelabuhi orang lain.

Maka, bijaksanalah dalam menggunakan kreatifitas anda. Karena kreatifitas sangat tidak terbatas dan mampu melakukan apa saja.

Artikel Lainnya :

Komentar
Comments
0 Comments

Silahkan tulis komentar anda

 

Rifuzzy Blogs Copyright © 2011 -- Template created by Blogger -- For Rifuzzy